-->

Kamis, 26 Maret 2015

Bontang Masuk Target PT Nirvana Development Tbk Untuk Pengembangan Mall

Jakarta, Pengembang properti PT Nirvana Development Tbk pada tahun ini berniat meningkatkan kontribusi pendapatan berulangnya terhadap total pendapatan. Hal tersebut terlihat dari rencana pembangunan delapan pusat perbelanjaan/mal yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.

Investasi yang dibutuhkan ditaksir mencapai Rp 60 milyar hingga Rp 80 milyar untuk setiap pusat perbelanjaan. Menurut Direktur Keuangan Nirvana Development Wilson Efendi, lahan untuk pembangunan pusat perbelanjaan tersebut sudah sepenuhnya diakuisisi.

"Beberapa lokasi yang akan dijadikan destinasi baru pengembangan bisnis mal Nirvana Development antara lain, Prabumulih, Baturaja dan Lahat di Sumatra Selatan, kemudian Tanjung Pinang di wilayah Kepulauan Riau, Bontang dan Kapuas yang berlokasi diKalimantan dan juga beberapa lokasi di wilayah Jawa seperti CIkampek," katanya, di Jakarta, Rabu (25/3).

Ia mengatakan, proses pembangunannya sendiri diperkirakan akan memakan waktu sekitar enam sampai delapan bulan ke depan. Dalam waktu dekat ini, perseroan akan segera memulai prosesi ground breaking pusat perbelanjaan tersebut.

"Kami menargetkan dapat membuka setikdanya lima pusat perbelanjaan pada tahun ini, dan tiga sisanya akan dibuka di tahun 2016 mendatang," jelas dia.

Perihal masuknya Nirvana Development ke bisnis pengembangan pusat perbelanjaan merupakan hal yang baru, karena sejak tahun 2009 Nirvana Development mengembangkan proyek multifungsi di wilayah Jawa dan Kalimantan.

"Pengembangan bisnis ini merupakan buah dari kerjasama antara perseroan dengan pengelola dana global asal Amerika Serikat, Warburg Pincus. Perseroan memperoleh setinggi-tingginya senilai USS$ 200 juta atau setara Rp 2,5 trilyun. Investasi tersebut akan dimanfaatkan dalam pembangunan proyek pusat ritel di Indonesia," paparnya.

Dia menjelaskan, usaha patungan dengan Warburg Pincus bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan Nirvana Development dengan mengembangkan proyek ritel yang terkemuka.

Dengan ragam ekspansi tersebut, Nirvana membidik angka pertumbuhan pendapatan dan laba bersih ditahun ini dapat mencapai 30% dari realisasi tahun 2014 lalu. Wilson mengungkapkan, sampai akhir tahun ini kemungkinan Nirvana Development akan tetap terjadi loss karena perseroan masih harus membayar kewajiban hutangnya kepada pihak pemberi dana.

“Tahun ini harusnya bisa lebih baik, untuk pendapatan dan juga laba bersih,” ungkap Wilson
-- GATRAnews -

Previous
Next Post »