Jakarta - Manajemen jejaring sosial Twitter baru saja mengumumkan kinerja untuk kwartal pertama. Menurut Chief Executive Officer Twitter, Dick Costolo, jumlah pengguna baru tumbuh 14 juta secara global. Ini membuat jumlah pengguna aktif Twitter sekitar 300 juta secara global.
"Tapi untuk kwartal kedua ini pertumbuhannya mungkin agak melambat," kata Costolo dalam conference call dengan analis pasar modal, Rabu, 29 April 2015.
Tren pertumbuhan pengguna baru Twitter merupakan salah satu poin perhatian para investor yang mengkoleksi saham perusahaan.
Mereka merasa khawatir, ini tidak cukup cepat untuk bisa berkompetisi dengan aplikasi populer lainnya seperti Instagram dan WhatsApp.
Untuk kinerja keuangan, pendapatan iklan pada kwartal pertama ini sekitar $436 juta (sekitar Rp 5,6 triliun) atau naik 74 persen dari tahun lalu.
Namun, pasar berekspektasi pendapatan perusahaan seharusnya sekitar $456,8 juta atau sekitar Rp 5,9 triliun.
Kinerja keuangan ini diprediksi terus merosot pada kwartal kedua yaitu sekitar $485 juta (sekitar Rp 6,3 triliun), jauh dibawah ekspektasi $538 juta atau sekitar Rp 6,9 triliun.
Menurut Costolos ini terjadi karena para pemasang iklan menggunakan cara baru untuk mendekati calon konsumen dan mengurangi penggunaan Twitter.
Penurunan kinerja keuangan ini akan terus terjadi hingga akhir tahun. Laporan manajemen ini membuat harga saham Twitter terkoreksi sekitar 20 persen. -TEMPO.CO-