Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Muhammad Budyatna mengatakan akan ada upaya saling jegal antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang dipimpin oleh PDI Perjuangan.
Menurut Budyatna, indikasinya sudah mulai terlihat.
"Saya melihat ada upaya dari para menteri Jokowi yang berasal dari partai politik anggota Koalisi Indonesia Hebat (KIH) untuk menjatuhkan kredibilitas pemerintahan melalui berbagai kebijakan aneh-aneh, dan bertentangan dengan aspirasi rakyat," kata Budyatna ketika dihubungi, Selasa (31/3).
Contohnya ujar Budyatna, kebijakan menaikan harga BBM, listrik dan gas yang tidak prorakyat. Kemudian yang lagi 'hot', kebijakan Menkumham terkait Partai Golkar dan PPP yang mengedepankan kekuasaan dan meninggalkan rasa keadilan. Kemudian juga soal naiknya harga beras.
"Itu sengaja dibuat menteri untuk menjatuhkan kredibilitas dan citra Jokowi," tegasnya.
Secara bersamaan lanjutnya, para menteri yang mengeluarkan kebijakan tersebut selalu mengatakan situasi aman dan terkendali. "Faktanya tidak demikian karena rakyat kini menjadi benci kepada Jokowi. Saya yakin semua ini sengaja dilakukan tanpa sepengetahuan Jokowi, demi merontokkan citra pemerintahan Jokowi. Semua nyelonong saja," jelasnya.
KIH lanjutnya, saat ini terkesan tidak nyaman dengan Jokowi karena merasa Jokowi sudah tidak mengakomodir kepentingan mereka dan terlihat beberapa kali bertemu dengan pimpinan Koalisi Merah Putih (KMP).
KIH sebagai barisan pendukung, juga tidak nyaman ketika Jokowi memberikan peluang bagi para relawan. Dengan fakta ini maka tentunya KIH tidak akan tinggal diam.
"Elite KIH selama ini sudah ramai diisukan ingin menggantikan Jokowi. Kan kita dengar juga bahwa JK dan Puan sudah siap-siap mengambil alih pemerintahan. Tapi sayangnya KIH tidak berani terang-terangan ingin memakzulkan Jokowi. Mereka menggunakan tangan Golkar Aburizal Bakrie untuk melawan melalui angket di DPR dan akan menggunakan berbagai kebijakan tidak populer itu agar rakyat melawan," ungkapnya. (fas/jpnn)