-->

Sabtu, 04 April 2015

Kisah tentang benteng pertama Bangsa Timur di 'Kota Matahari'

Para pengunjung berada di salah satu bagian depan di salah satu bangunan yang ada di Situs Hatra yang terletak 350 km dari utara Baghdad, Irak. Hatra dikenal juga sebagai Kota Matahari yang didirikan oleh suku-suku Arab Kuno pada sekitar abad ke-3 SM. Sebelumnya, pada abad ke-1 SM kota ini merupakan sebuah pusat agama dan perdagangan di bawah kerajaan Parthia Iran dan kemudian kota ini menjadi ibu kota Kerajaan Arab yang pertama. 
Hatra, sebuah kota yang menjadi saksi sejarah Bangsa Timur melawan Romawi & merupakan ibukota pertama bagi Bangsa Arab. ©Reuters Seorang pengunjung berdiri di pintu salah satu bangunan di situs Hatra. Hatra, pada masanya dijadikan sebuah kota perbatasan penting sekaligus untuk membentengi dari serangan Kekaisaran Romawi. Selain itu, situs yang terletak di utara Baghdad ini memiliki peran penting dalam Perang Parthia Kedua, yakni saat memukul mundur pengepungan dari kedua Kerajaan Trajan dan Septimius Severus. Hatra, sebuah kota yang menjadi saksi sejarah Bangsa Timur melawan Romawi & merupakan ibukota pertama bagi Bangsa Arab. ©Reuters Pengunjung berfoto bersama di salah satu bangunan yang ada di situs Hatra. Kota Hatra adalah sisa-sisa cerita peninggalan Kerajaan Parthia. Situs ini dikelilingi oleh dinding dalam dan luar hampir 4 mil (6,4 km) dan didukung oleh lebih dari 160 menara yang merupakan Temenos atau bangunan suci. Kota ini terkenal karena jejak dari Yunani, Mesopotamia, Pantheons Suriah dan Arab serta dikenal juga dengan sebutan Beit Elaha Hatra, sebuah kota yang menjadi saksi sejarah Bangsa Timur melawan Romawi & merupakan ibukota pertama bagi Bangsa Arab. ©Reuters Situs Hatra memiliki kuil dengan berbagai nama sesuai masanya, yaitu Nergal (Babilonia dan Akkadia), Hermes (Yunani), Atargatis (Siro Aramaean), Allat dan Shamiyyah (Arab) dan Shamash (Mesopotamia). Namun banyak cerita tentang kejatuhan Kota Matahari ini. Ada cerita bahwa Hatra jatuh dari kejayaan ketika seorang pengikut mengkhianati Raja Araba dengan menikahi anaknya, yakni Putri Nadira yang berujung keduanya dengan kematian. 

Previous
Next Post »